Jumat, 05 November 2010

PERISTIWA PENINGGALAN SEJARAH DAN MONUMEN PERINGATAN PERISTIWA BERSEJARAH YANG ADA DI INDONESIA


PERISTIWA PENINGGALAN SEJARAH DAN MONUMEN PERINGATAN PERISTIWA BERSEJARAH YANG ADA DI INDONESIA


¤ Peristiwa Peninggalan Sejarah

Bangsa Indonesia terbentuk melalui proses sejarah yang panjang selama ratusan bahkan ribuan tahun lamanya. Disamping itu tiap-tiap wilayah di Nusantara memiliki sejarahnya sendiri. Perjalanan sejarah yang panjang di berbagai wilayah di Nusantara tersebut memberikan karakter pada kepribadian suatu masyarakat, suku bangsa maupun bangsa Indonesia sekarang.
Peninggalan sejarah merupakan benda-benda budaya manusia dari masa yang telah lampau. Peninggalan-peninggalan manusia ini dapat berwujud beraneka macam dan sesuai dengan keinginan dan kebutuhan manusia pada masa itu. Wujud peninggalan sejarah seperti bangunan, peralatan, perhiasan, fosil, lukisan-lukisan pada dinding gua,  dll. Peninggalan-peninggalan sejarah yang dikenal dalam masyarakat Indonesia dalam bentuk bangunan di antaranya bangunan punden berundak-undak (dari zaman prasejarah), bangunan candi (dari zaman Hindu-Budha), istana (kraton), masjid (masa Islam), dll. Ada juga peninggalan sejarah yang berupa peralatan kerja seperti kepala batu (zaman prasejarah), keris, alat-alat senjata dari tulang, tombak dari logam (dari zaman Hindu dan Islam), dll. Peninggalan sejarah yang berwujud perhiasn sangat beragam dan bahan dasar yang digunakannya bisa berasal dari tembaga, perunggu, kuningan, perak maupun emas. 

¤ CANDI

Candi juga merupakan salah satu bentuk peninggalan Sejarah di Indonesia. Candi menurut orang india disebut dewagraha artinya rumah dewa yang fungsinya sebagai tempat ibadah. Sedangkan di Indonesia candi disebut candikagraha berarti rumah dewi Candika. Dewi Candika nama lain dari Dewi Durga yang menguasai kematian, jadi fungsi candi di Indonesia sebagai tempat makam disamping tempat pemujaan. Menurut Bosch mengatakan bahwa bangunan candi di jawa bukan jiplakan dari India dengan alasan: dasar bangunan ialah buku cipta sastra yang disesuaikan keadaan Jawa, pembuat candi atau patung adalah orang Indonesia yang telah mendapat didikan tentang pembuatan candi dan patung. Contoh: candi Borobudur menunjukkan raut muka orang Indonesia. Sedangkan Dr. Stella Kramrisch dalam bukunya “The Hindoe Temple” mengatakan bahwa perbedaan candi antara India dan Indonesia terutama: relief, ornamen dan guna bangunan serta gaya bangunan, sebab disesuaikan dengan keadaan Indonesia.
Candi adalah bangunan yang biasanya terdiri dari 3 bagian, yaitu atap, tubuh dan kaki. Pada dinding candi terdapat relief, yaitu gambar timbul yang biasanya dibuat dengan cara memahat. Relief sendiri biasanya mengisahkan sebuah cerita.









ð Berikut Beberapa Candi di Indonesia :

¤ Candi Borobudur di Jawa Tengah.
   Merupakan candi Budha yang didirikan tahun 770 M. Atas perintah Raja Wisnu dari Dinasti Syailendra untuk menghormati Budha.

¤ Candi Padas di Gunung Kawi Tapak Siring Bali.
   Merupakan makam raja Bali anak wungsu putra raja Udayana yang bungsu, yang dianggap sebagai Waisnawa tetapi juga berbakti kepada Siwa, dan rakyatnya menganut Siwa dan Budha.

¤Candi Kalasan di Jawa Tengah.
  Merupakan candi Budha yang didirikan tahun 778 M. Atas perintah Raja Rakai Panangkaran dari Dinasti Sanjaya untuk mengormati Dewi Tara.

¤Candi Mendut di Jawa Tengah.
   Merupakan candi Budha yang didirikan atas perintah Raja Indra dari dinasti Syailendra, untuk menghormati Budha dan Bodhisatua.

¤Candi Idjo
    Dalam candi ini terdapat Lingga dan Yoni maka disebut punden lingga (jika lingga dari batu disebut Cailaja, jika dari batu disebut lohaja, dan jika dari kayu disebut daruja).

¤Candi Sari
    Di dalam prasasti Kalasan disebut adanya wihara, maka diduga candi Sari merupakan sarana (wihara).

¤Candi Gunung Wukir.
    Terletak di atas bukit di sebelah selatan Muntilan bersifat Civaisme. Candi tersebut sudah rusak, terdapat lingga dan Nandi.

¤Candi Dieng di Jawa Tengah.
            Merupakan candi Hindu yang tidak diketahui pendirinya. Namun, banyak pakar berpendapat
          bahwa candi ini merupakan sisa peninggalan Dinasti Sanjaya.



¤Candi Muara Takus di Riau,Sumatera.
Merupakan candi Budha peninggalan Kerajaan Melayu. Tampaknya candi ini dibangun setelah pengaruh Kerajaan Sriwijaya di Sumatera hilang. Wujud peninggalan yang masih tersisa berupa tembok batu di dalamnya terdapat empat bangunan yakni stupa, candi tua, candi bungsu, dan teras candi palangka.

¤Candi Pawon.
     Merupakan tempat makam. Oleh penduduk disebut candi Bajranalan (Braja artinya petir,
     anala artinya api, jadi petir berkilauan) maka candi Pawon adalah makam raja Indra dari
     Wangsa Saelendra. Candi Pawon menggambarkan suasana kematian

¤Candi Panataran di Blitar, Jawa Timur.
Tepatnya di desa Panataran kecamatan Nglegok DT II Blitar. Di depan terdapat arca Dwarapala,yaitu arca raksasa penjaga pintu. Pada halaman tengah terdapat Candi Naga sebagai bangunan terpenting, sebab pelipit atas tubuh candi dihiasi ular besar meningkat di sekelilingnya. Di halaman timur terdapat candi induk yang terdiri dari tiga tingkat. Pada tingkat pertama terdapat relief Ramayan dan adegan Hanoman datang dari Alengka sebagai utusan Rama sampai tewasnya Kumbakarna. Pada tingkat kedua dipahatkan cerita Kresnaya, cerita ini mengisahkan bagaimana Kresna mendapatkan Dewi Rukmini. Pada tingkat ketiga hanya berhiasan pahatan Naga dan singa bersayap yang amat indah.






¤Candi Brahma, letaknya sebelah selatan candi Induk Siwa yang hanya ada satu ruang saja
    berisi Area Brahma, di depan candi Brahma terdapat candi Angsa.
¤Candi Wisnu, letaknya di sebelah utaa candi Induk Siwa, hanya ada satu ruang saja berisi
   Arca Wisnu, pada dinding candi terdapat relief Kresnayana. Di depan candi Wisnu terdapat
   candi Garuda.
¤Candi Induk Siwa, merupakan candi tertinggi yang berisi empat ruang. Candi ini dikelilingi
    patung Siwa Maha Dewa, Siwa Mahaguru, Ganesa, dan Durga. Terdapat relief ramayana. Di
    depan candi ini terdapat candi Nandi

ð Kerajaan Hindu-Budha meninggalkan beberapa kitab yang isinya beragam. Ada yang berisi cerita, berita sejarah, atau dongeng. Beberapa Kitab itu adalah :

l     Kitab Bharatayuda, tulisan Mpu Sedah dan Mpu Panuluh.
l      Kitab Smaradhana, tulisan Mpu Dharmaja.
l      Kitab Negarakertagama, tulisan Mpu Prapanca.
l     Kitab Sutasoma, tulisan Mpu Tantular.
l      Kitab Pararaton, merupakan kitab yang menceritakan silsilah raja-raja Singasari dan Majapahit.
l     Kitab Sundayan, merupakan kitab yang menceritakan perisitwa Bubat.
l      Kitab Ranggalawe, merupakan kitab yang menceritakan pemberontakan Ranggalawe.

¤ PRASASTI
Prasasti merupakan peninggalan tertulis yang dipahatkan pada batu atau logam. Prasasti merupakan
dokumen resmi yang dikeluarkan oleh raja atau pejabat tinggi kerajaan.
Pada umumnya prasasti berisi tentang hal-hal sebagai berikut :
1.     Penghormatan kepada dewa.
2.     Angka tahun dan penanggalan yang biasanya diawali dengan kata-kata: “Swasti Cri Cakawarsitta” yang artinya “selamat tahun yang sudah berjalan”.
3.     Menyebut nama raja yang biasanya diawali dengan kata-kata: “Tatkala Cri Maharaja Rakai Dyah…”
4.     Perintah kepada pegawai tinggi yang biasanya melalui Rakyan Mahapatih dengan istilah : “Umingsor ring rakyan Mahapatih…” Sehingga raja tidak memberikan perintah langsung.
5.     Penetapan daerah sima (bebas pajak) yang merupakan hadiah dari raja kepada orang yang berjasa kepada raja atau kepada orang banyak.
6.     Sambhada (sebab musabab mengapa suatu daerah dijadikan daerah sima).
7.     Para saksi.
8.     Desa perbatasan sima yang disebut “wanua tpisring”.
9.     Hadiah yang diberikan dari daerah yang dijadikan daerah sima kepada raja,pendeta dan para saksi.
10. Jalannya upacara.
11. Tontonan yang diadakan.
12. Kutukan atau sumpah serapah kepada orang-orang yang melanggar peraturan daerah sima.

Berdasarkan bahas dan tulisan yang dipergunakan prasasti-prasasti di Indonesia dapat dibagi sebagai berikut :
a.      Prasasti berbahasa sansekerta
                 Prasasti yang menggunakan bahasa sansekerta pada umumnya digunakan oleh kerajaan-kerajaan dari abad ke-5 sampai dengan abad ke-9.
1.     Huruf Pallawa,misalnya : Prasasti Yupa dari kerajaan Kutai, Prasasti-prasasti dari 
     kerajaan Tarumanegara, seperti: Prasasti Ciaruteun, Prasasti Kebon kopi, Prasasti
     jambu, Prasasti Mataram Hindu pada masa awal perkembangannya, seperti:
     Prasasti Tuk mas dan prasasti Canggal.
2.     Huruf Pra-Nagari atau huruf Siddham (yang banyak dipakai di India Utara dan
     Srilangka yang bernama Budha dari abad 11 sampai 12): Prasasti Kalasan,Prasasti
     Kelurak, Prasasti Ratu Boko dan prasasti Plaosan lor.
               3. Huruf Jawa Kuno (Kawi): Prasasti Dinoyo, Prasasti Plumpungan (Prasasti
                   Hamparan).
       b.   Prasasti berbahasa Jawa Kuno
           1. Huruf Jawa Kuno
               Prasasti yang menggunakan bahasa Jawa Kuno dipakai pada abad ke-10, misalnya:  
               Prasasti Kedu atau Prasasti Mantyasih (907M) peninggalan mataram kuno, Prasasti
               Randusari I dan II dari masa pemerintahan Balitung, dan Prasasti Trowulan I,II,III,IV,
               yang berasal dari kerajaan Majapahit.
           2. Huruf Pra-Nagari (Siddham)
               Prasasti Sanur, tulisan pada sandaran arca-arca di Candi Singasari dan Candi Jago.
       c.  Prasasti berbahasa Melayu Kuno
                             Prasasti yang menggunakan bahasa Bali kuno adalah prasasti-prasasti peninggalan
            Kerajaan Sriwijaya, baik di Sumatra maupun di Semenanjung Malaka. Misalnya
            Prasasti Kedukan Bukit, Prasasti Talang Tuo, Prasasti Telaga Batu, dan Prasasti Ligor
       d.  Prasasti berbahasa Bali Kuno
                   Prasasti yang menggunakan bahasa Bali Kuno merupakan peninggalan kerajaan-
            kerajaan di Bali. Prasasti tersebut pada umumnya Raja Casana atau peraturan dari raja.
            Huruf yang diperlukan adalah huruf pallawa, jawa kuno, dan pranagari. Misalnya:
            Prasasti Julah,Prasasti Ugrasena dan Prasasti Tugu Sanur. 

ð    Relief biasanya menceritakan pengalaman hidup raja dan dewa Hindu atau Budha.
ð    Arca merupakan batu yang dipahat hingga membentuk manusia atau binatang, bahkan dewa-dewa tertentu. Contoh: Syiwa, Brahma, Wisnu, Budha, dan Dhyani Boddhisatwa.




¥ MONUMEN
Kata Monumental berasal dari Bahasa Latin, monere yang secara harfiah berarti meningkatkan. Kata ini berkembang menjadi mnemon,mnemonikos yang dalam Bahasa Inggris menjadi mnemonic, berarti sesuatu yang membantu untuk mengingat. Pengertian monumental dalam arsitektur berarti sifat perancangn tinggi yang dapat dicapai oleh perancang untuk dapat membangkitkan kenangan atau kesan yang mudah terlupakan.
Pendirian Monumen bertujuan untuk mengenang peristiwa besar yang terjadi di tempat tersebut, juga dipergunakan sebagai tanda untuk menyampaikan pesan kepada generasi penerus bangsa yang tidak pernah mengalami peristiwa seperti ini. Contoh: Monumen Palagan Ambarawa di Ambarawa,Jateng, Monumen Trikora di Makasar, Monumen Pancasila Sakti Lubang buaya di Jakarta, Monumen Sepuluh Nopember di Surabaya, Monumen 45 di Surakarta,Jateng.

Ö Monumen Tugu Muda
Salah satu tempat bersejarah di Semarang adalah Tugu Muda yang terletak di jantung kota. Monumen Tugu Muda dibangun untuk memperingati pertempuran yang terjadi di Semarang pada 14-18 Oktober1945 selama 5 hari. Di sebelah Tugu Muda juga berdiri kokoh bangunan museum milik Kodam IV Diponegoro yang mendokumentasikan peristiwa heroik keberanian pemuda Semarang melawan penjajahan Jepang